Mempercayai atau Memercayai, Mana Penulisan Kata yang Benar?

“Mempercayai atau Memercayai: Menentukan Penulisan yang Tepat dalam Bahasa Indonesia”

Mempercayai atau Memercayai, Mana Penulisan Kata yang Benar?

Bagi beberapa orang, bahasa Indonesia dapat menjadi sedikit membingungkan terutama ketika harus menentukan kata yang tepat dalam konteks tertentu. Salah satu perbedaan yang paling umum ditemukan adalah antara kata “mempercayai” dan “memercayai.” Meskipun kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, banyak orang mempertanyakan mana yang benar dan mana yang salah.

Sebelum kita menyelidiki perbedaan antara dua kata tersebut, kita harus memahami arti dari masing-masing kata. “Mempercayai” dan “memercayai” keduanya berasal dari kata dasar “percaya” atau “kepercayaan.” Kata dasar tersebut artinya adalah mempunyai keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu atau seseorang. Oleh karena itu, mempercayai atau memercayai artinya adalah mengembangkan keyakinan atau kepercayaan terhadap orang atau sesuatu.

Perbedaan antara dua kata tersebut terletak pada cara penulisannya. Secara bahasa, kata “mempercayai” merupakan bentuk yang benar. Namun, terdapat juga kata “memercayai” yang secara tidak resmi sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata “mempercayai” dianggap lebih formal dan umumnya digunakan dalam tulisan formal seperti media massa, dokumen resmi, dan standar penulisan akademik. Sementara “memercayai” lebih digunakan sebagai bentuk yang tidak resmi atau pidato yang kurang formal.

Meski kedua kata tersebut sering digunakan secara sama, sebaiknya kita tetap memperhatikan penggunaannya. Jika penggunaan kata tersebut Anda arahkan pada kepercayaan yang formal seperti pada dokumen akademis, resmi atau undang-undang, sebaiknya gunakan kata mempercayai. Namun, jika Anda menggunakan kata tersebut dalam situasi yang lebih santai atau kurang formal, seperti percakapan sehari-hari, penggunaan kata memercayai lebih disarankan.

Itulah perbedaan antara dua kata tersebut. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa lebih yakin dalam menggunakan kata “mempercayai” dan “memercayai” dengan benar.

Kapan Menggunakan Mempercayai?

Secara umum, kata “mempercayai” digunakan ketika kita memberikan keyakinan atau kepercayaan pada seseorang, barang, atau situasi tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata “mempercayai” dalam kalimat:

mempercayai

1. Mempercayai Seseorang

Contoh:
“Saya mempercayai teman saya karena selalu jujur dan dapat diandalkan.”
“Ibu mempercayai ayah untuk membawa keluarga ke tempat yang aman.”

Kita menggunakan kata “mempercayai” ketika kita memberikan kepercayaan pada seseorang, seperti teman atau anggota keluarga. Hal ini karena kita yakin mereka dapat dipercaya untuk melakukan hal yang baik dan positif bagi kita.

2. Mempercayai Barang atau Produk

Contoh:
“Saya mempercayai merek baju ini karena sudah terbukti kualitasnya.”
“Pembeli mempercayai kualitas laptop tersebut karena mereknya yang terkenal.”

Kita juga menggunakan kata “mempercayai” ketika kita memberikan kepercayaan pada barang atau produk tertentu. Hal ini karena kita yakin barang atau produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya.

3. Mempercayai Situasi atau Keadaan

Contoh:
“Saya mempercayai keputusan yang telah saya ambil karena telah berpikir matang.”
“Dia mempercayai keputusan temannya untuk tidak ikut kompetisi karena kondisinya tidak memungkinkan.”

Terkadang kita juga menggunakan kata “mempercayai” ketika kita memberikan kepercayaan pada situasi atau keadaan tertentu. Hal ini karena kita yakin keputusan atau kondisi tersebut dapat memberikan hasil yang baik.

4. Perbedaan “Mempercayai” dan “Memercayai”

Di dalam bahasa Indonesia, ada dua bentuk penulisan kata “mempercayai” yaitu “mempercayai” dan “memercayai”. Meski kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, penulisan yang benar adalah “mempercayai”. Penggunaan kata “memercayai” adalah bentuk yang tidak baku dan tidak disarankan untuk digunakan.

Dalam sebuah kalimat, contoh penggunaan kata “mempercayai” dapat dilihat seperti berikut:
“Saya mempercayai diri saya untuk menyelesaikan tugas ini.” Di sisi lain, contoh penggunaan kata “memercayai” adalah seperti:
“Saya tidak bisa mempercayai dia karena sering berbohong.”

Dalam kasus penggunaan kata “memercayai” tersebut, sebenarnya pintasan “memercayai” sudah benar dari segi inti maknanya. Hanya saja, karena pintasan “mempercayai” secara naik-turun terus menyebar dalam bentuk lisan dan tertulis, maka menurut Ejaan Bahasa Indonesia versi tahun 1972, “mempercayai” lebih benar karena merupakan ejaan standar.

Kapan Menggunakan Memercayai?

Memercayai adalah kata kerja yang digunakan untuk mengungkapkan bahwa seseorang atau sesuatu dipercayai sebagai benar atau dapat dipercaya. Penggunaan kata “memercayai” dipilih ketika seseorang merasa yakin dan percaya atas suatu hal atau orang. Ada beberapa situasi di mana menggunakan kata “memercayai” lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan kata “mempercayai”. Beberapa diantaranya adalah seperti berikut:

1. Ketika Mempercayai Seseorang dalam Bentuk Iman

Ketika seseorang memiliki keyakinan terhadap agama atau kepercayaan yang membutuhkan iman, penggunaan kata “memercayai” lebih tepat daripada menggunakan kata “mempercayai”. Contoh penggunaannya adalah ketika seseorang mengatakan “saya mempercayai Tuhan” atau “saya percaya atas janji Natalia”, maka penggunaan kata kerja “memercayai” lebih tepat digunakan dalam jenis kalimat ini.

Gambar Alkitab

2. Ketika Mempercayai Sesuatu yang Tak Terlihat

Beberapa hal seperti perasaan, intuisi, atau bahkan energi yang tak terlihat seringkali sulit untuk dijelaskan dan diterangkan. Meski begitu, banyak orang mempercayai keberadaan hal-hal tersebut dan dalam situasi ini, penggunaan kata “memercayai” akan lebih tepat. Contoh penggunaan kata kerja “memercayai” dalam jenis kalimat ini adalah “Saya memercayai perasaan saya bahwa persetujuan itu bukanlah keputusan yang tepat”.

Gambar Perasaan

3. Ketika Mempercayai Hukum Alam atau Fisika

Banyak orang mempercayai adanya hukum fisika atau alam semesta. Misalnya, adanya berat badan, gravitasi, dan hukum gerak. Dalam situasi ini, penggunaan kata kerja “memercayai” lebih tepat daripada kata “mempercayai”. Contoh penggunaan kata kerja “memercayai” dalam jenis kalimat ini adalah “Saya memercayai hukum gravitasi dan itulah mengapa saya tidak pernah mencoba terbang melompat dari bangunan tinggi”.

Gambar Galaksi

Menyederhanakan Pilihan Penulisan

Ketika menulis atau berbicara bahasa Indonesia, kita seringkali terperangkap dalam memilih antara kata “mempercayai” dan “memercayai”. Hal ini disebabkan oleh kesamaan arti dan penggunaannya dalam kalimat. Namun, sebenarnya tidak perlu pusing memilih di antara keduanya. Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa membantu Anda menyederhanakan pilihan penulisan.

1. Pilih yang Lebih Sederhana

Jika Anda merasa bingung memilih antara “mempercayai” dan “memercayai”, pilihlah yang lebih sederhana. Dalam hal ini, “mempercayai” lebih sederhana daripada “memercayai”. Hal ini karena kata “percayai” sudah menjadi bentuk dasar dari kata kerja “mempercayai”, sedangkan “memercayai” merupakan bentuk sederhana yang banyak dipengaruhi oleh bahasa pasar atau logat daerah.

Contoh penggunaan kata “mempercayai”:

Saya mempercayai teman saya.

Contoh penggunaan kata “memercayai”:

Saya mau memercayai kamu, tapi kamu sudah sering salah membuktikan.

2. Perhatikan Kalimat Anda

Kalimat yang baik adalah kalimat yang mudah dipahami. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kalimat Anda saat menggunakan kata “mempercayai” atau “memercayai”. Pastikan Anda menggunakan kata yang benar sesuai dengan konteks kalimat dan arti yang ingin disampaikan.

Contoh penggunaan kata “mempercayai”:

Saya mempercayai kemampuan diri saya.

Contoh penggunaan kata “memercayai”:

Saya tidak bisa memercayai kamu kalau kamu tidak jujur.

3. Gunakan Kamus atau Ensiklopedia

Jika masih bingung dengan penggunaan kedua kata tersebut, Anda bisa memanfaatkan kamus atau ensiklopedia bahasa Indonesia. Di dalamnya terdapat penjelasan lengkap mengenai makna dan penggunaan kata “mempercayai” dan “memercayai”. Dengan begitu, Anda bisa memahami perbedaan keduanya dengan lebih jelas.

4. Berlatih Menggunakan Kedua Kata

Jika ingin menghindari kebingungan dalam memilih antara “mempercayai” dan “memercayai”, Anda bisa berlatih menggunakan keduanya dalam percakapan sehari-hari atau dalam menulis. Dalam hal ini, Anda bisa meminta saran dari teman atau kerabat yang paham tentang bahasa Indonesia. Dengan berlatih secara teratur, Anda akan semakin memahami perbedaan antara keduanya dan dapat menggunakan kata yang tepat sesuai dengan konteks dan arti yang ingin disampaikan.

question mark